suara-islam.com- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Sebaik-baik
manusia adalah generasiku (para sahabat), kemudian generasi berikutnya
(tabi’in) kemudian generasi berikutnya (tabi’ut tabi’in)”. (HR. Bukhari-Muslim).
Sesungguhnya para sahabat radhiyallahu ajma’in telah ditaqdirkan Allah
Ta’ala menjadi cermin manusia terbaik dalam hal ketaatan kepada Allah
dan Rasul-Nya. Cermin manusia terbaik dalam hal cara memahami dan
mengamalkan Islam. Maka menjadi hal yang sangat penting bagi kita untuk
menelaah dan meneladani perihidup para sahabat nabi dalam menjalankan
agama yang mulia ini.
Imam Malik rahimahullah berkata,
“Tidak akan baik akhir dari umat ini kecuali kembali berdasarkan perbaikan yang dilakukan oleh generasi pertama”.
Oleh sebab itu, dalam bahasan kali ini marilah kita mencoba mencermati
sebagian kecil dari sikap para sahabat nabi terhadap perintah Allah dan
Rasul-Nya.
Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan jilbab kedadanya..” (QS. An-Nuur:31).
Ayat tersebut menjelaskan tentang perintah untuk menutup aurat bagi
wanita muslimah. Tentang ayat tersebut, Imam Bukhari meriwayatkan sebuah
hadits yang menggambarkan saat-saat setelah turunnya ayat perintah
menutup aurat yang pertama, yaitu Surat An-Nuur ayat 31
:
“Bahwasannya ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Ketika turun ayat
‘..dan hendaklah mereka menutupkan “khumur” –jilbab- nya ke dada
mereka..’ maka para wanita segera mengambil kain sarung, kemudian
merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Bukhari)
Lihatlah semangat yang ada dalam diri wanita muslimah kala itu untuk
tunduk dan patuh kepada apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Para
wanita muslimah yang mendengarkan perintah tersebut dimana saja mereka
berada segera melaksanakan perintah menutup hijab tanpa berpikir panjang
dan bertanya tentang alasannya, bahkan disebutkan pula bahwa
sampai-sampai mereka tidak tahu apabila sedang berjalan ke depan atau
belakang. Mereka tidak punya waktu untuk memodifikasinya karena memang
hal tersebut adalah langsung dari Allah. Tidak ada diantara wanita
muslimah tersebut yang mengatakan tidak siap seperti yang sering menjadi
alasan wanita pada zaman sekarang.
Wallahu'alam